Lainnya
- Kamis, 22 Februari 2024
- Administrator
- 0 komentar
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH INDONESIA MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS X MIPA 5 SMA NEGERI 1 KEDUNGWUNI
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Nining Sugiharti
ABSTRAK. Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Sejarah Indonesia
Melalui Metode Group Investigation pada siswa kelas X MIPA 5 SMA Negeri 1
Kedungwuni Tahun Pelajaran 2020-2021
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi hasil belajar sejarah Indonesia melalui metode Group Investigation pada siswa kelas X MIPA 5 SMA Negeri 1 Kedungwuni Tahun Pelajaran 2020/2021
Penelitian ini dilakukan pada kelas X MIPA 5 SMA Negeri 1 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada Tahun Pelajaran 2020/2021 dengan jumlah 36 siswa yang terdiri dari 12 siswa putra dan 24 siswa putri. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan langkah-langkah kegiatan meliputi perencanaan, tindakan, observasi, analisis dan refleksi yang merupakan satu siklus, penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan pengamatan/observasi, angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah diskripsi kuantitaif dan diskripsi kualitatif dengan membandingkan kondisi awal dengan kondisi pada setiap akhir siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan metode Group Investigation dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi hasil belajar Sejarah Indonesia. Pada Pra siklus motivasi belajar sejarah Indonesia rata-rata 25,88 atau 49,76 % dan prestasi hasil belajar siswa yang mencapai nilai tuntas ≥ KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 2,67 adalah 12 siswa (31,3 %) dan siswa yang nilainya belum tuntas < KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ada 24 siswa (68,7 %), Pada siklus I motivasi belajar sejarah Indonesia meningkat menjadi rata-rata 36,53 atau 70,25% dan prestasi hasil belajar siswa yang mencapai nilai ≥ KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) meningkat menjadi 19 siswa (53,1 %), sedangkan siswa yang belum tuntas < KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ada 17 siswa (46,9 %) sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan yaitu motivasi belajar sejarah Indonesia rata-rata 40,19 atau 77,28 % dan prestasi hasil belajar siswa yang mencapai nilai ≥ KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 2,67 meningkat menjadi 31 siswa (90,6 %) sedangkan siswa yang belum tuntas atau < KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 2,67 ada 5 siswa (9,3 %).
Kata Kunci : Motivasi dan prestasi belajar sejarah Indonesia, Metode
Group Investigation